Senin, 26 Agustus 2024

KEMASAN PRODUK




Pengemasan (packaging) mencakup semua kegiatan dalam merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk. Dengan demikian, kemasan bukan sekadar bungkus atau wadah, melainkan juga rancangan dari kemasan produk yang berperan penting dalam penjualan. Konsumen sering kali mengambil keputusan untuk membeli suatu barang hanya karena kemasannya lebih menarik dibandingkan kemasan produk lain yang sejenis. Jadi, apabila ada produk yang sama, baik dari mutu, bentuk maupun merek yang sudah sama-sama dikenal, konsumen cenderung akan memilih produk yang kemasannya lebih menarik. Oleh karena itu, kemasan merupakan bagian yang penting dari sebuah produk sehingga harus dirancang dengan mempertimbangkan berbagai manfaat dan tujuannya.

 Adapun tujuan dilakukannya pengemasan. antara lain sebagai berikut.

a.Pengemasan dilakukan untuk melindungi isi produk (protection) agar terhindar dari kerusakan, kehilangan, dan berkurangnya kadar atau isi dari produk.

 b. Pengemasan dilakukan untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating) produk, misalnya agar produk yang dikemas tidak tumpah atau terjatuh ketika digenggam. Dengan demikian. pengemasan juga berperan sebagai alat bantu dalam menggunakan produk, seperti produk obat nyamuk dan parfum dengan packaging khusus sehingga konsumen dapat dengan mudah menyemprotkan isinya.

 c. Pengemasaan dilakukan agar bermanfaat, khususnya dalam hal pemakaian ulang (reusable) kemasan tersebut. Sebagai contoh, kemasan dapat diisi kembali (refill), baik dengan isi produk yang sama maupun berbeda

d. Pengemasan dilakukan untuk memberikan daya tarik (promotion) jika dilihat dari aspek artistik, warna, bentuk, dan desainnya.

e. Pengemasan dilakukan untuk memberikan identitas (image) agar produk terkesan kuat atau awet, lembut, dan mewah.

f. Pengemasan dilakukan untuk distribusi (shipping) agar produk mudah disusun, dihitung, dan ditangani.

g. Pengemasan bertujuan memberikaninformasi (labelling) yang menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas.

h. Pengemasan ditujukan sebagai cermin inovasi produk yang berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang.


Kemasan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan pengiriman

 a. Kemasan primer
Kemasan primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk. Dengan kata lain, kemasan primer merupakan wadah untuk suatu produk. Kemasan primer memungkinkan produk untuk dijual secara eceran kepada konsumen. Kemasan primer biasanya terbuat dari bahan yang kedap air dan udara sehingga ketahanan atau stabilitas produk terjaga. Contohnya, kemasan berbahan plastik yang digunakan untuk mengemas berbagai makanan dan minuman, seperti mi instan, keripik, saus, dan sebagainya.



 b. Kemasan sekunder
Kemasan sekunder merupakan kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk sehingga hanya bertujuan melindungi kemasan primernya. Dengan demikian, kemasan sekunder biasanya tidak berpengaruh pada stabilitas produk karena tidak bersentuhan langsung. Contoh kemasan sekunder, yaitu kotak karton yang digunakan untuk membungkus botol obat sirup dan kaleng untuk membungkus permen yang jumlahnya banyak.



 C. Kemasan pengiriman (tersier)
Kemasan pengiriman atau kemasan tersier merupakan kemasan yang berfungsi melindungi kemasan produk, kemasan primer, dan kemasan sekunder. Kemasan pengiriman digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Kemasan tersier berperan dalam memastikan keamanan produk ketika diangkut dalam jumlah besar untuk dikirim dalam perjalanan yang jauh. Contohnya adalah peti kemas. 



Cara pengemasan atau pembungkusan yang baik akan menguntungkan perusahaan karena berbagai hal berikut.

1) Bungkus yang indah atau menarik akan meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut.

2) Bungkus yang unik dan memiliki ciri khas tertentu akan memudahkan konsumen untuk mengingat produk tersebut. 3) Bungkus yang baik akan melindungi kualitas (mutu) produk.

4) Memudahkan pengangkutan (transportasi) produk.

5) Memudahkan penyimpanan dan penyusunan produk di rak toko (showroom).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 4 SEARCH (PENCARIAN)

A. Searching (Pencarian)  1. Aktivitas Searching Searching berasal dari bahasa Inggris yang berarti mencari. Dalam kaitannya dengan bidang i...